Friday 3 July 2015

Ketika ibu sudah tua renta

Ketika sang ibu sudah tua renta.
Kisah ini di ambil dari curhatan kawan dan saya tidak menerpksn nama di setiap karakternya.

"Surga berada ditelapak kaki ibu. Ibu adalah peran yang sangat mulia derajatnya-pun tujuh tingkat di banding ayah." Ibu yang telah mengandung. melahirkan menggasuh menyusui. Sungguh betapa mulia ia seorang yang sabar siang malam selalu mejaga anaknya yang tak pernah lelah. Jasanya tidak akan bisa terbalas tidak seorang anak-pun yang bisa membalasnya.

Kini ibu sudah tua renta.
Sang ibu sudah lama ditinggal suaminya saat ditiggalkannya-pun ibu masih sehat, ibu dengan enam bersaudara itu dua perempuan dan empat laki-laki.
Lima dari anaknya telah berkeluarga yang satu belum. namun anak yang sudah berkeluarga itu tidak lagi serumah melainkan jauh sudah berpisah.
Ibu tinggal dengan anak bungsunya yang masih sekolah. Ekonomi ibu itu hanya seorag pedagan kue yang tidak besar keuntungannya tetapi cukup untuk kebutuhannya. Ibu itu hingga mampu meluluskan sekolah anakny dari sekolah smk.
Singkatnya.o ibu itu sakit kena penyakit stuk dan akhirnya ibu di ungsikan terpaksa kepada anak perempuannya yang tidak jauh dari rumahnya sendiri. Malan dan segala keperluannya-pun ditamggung. Sedang anak bungsunya tetap tinggal dirumah ibunaya iru, namun sesekali ibunapun sika tinggal dengan anak bungsunya itu.
Dengan berjalannya waktu anak no satu laki-laki meninggal dunia walau-pun jauh anaknya yang meniggal ini suka membagi rizkinya kepada ibu dan saudara-saudaranya. Karna ibu itu juga sakit dan sudah pikun tua renta sehingga todak begitu menyedihkan sang ibu "ya mungkin dalam hati kecil mersakan kehilangan itu.
Ibu itu senantiass terperhatikan kebutuhannya. Sedang anak bungsunya yang selalu menengok setiap hari ia sudah bekerja walau pekerjaanya belum mapan karna memang sulit untuk mendapatkan yang mapan. Suatu ketika si anak bungsu ini mendapatkan pekerjaan diluarkota. Sebelum brangkat ia pamitan kepada ibu dan kaka perempuan itu dan sempat menitipkan pesan untuk menjaga ibunya.
Esok lusa si bungsu itu berangkat dan pamitan lagi.
Setelah satu hari di luar kota si bungsu mendapatkan kabar sms dari tetengga kalau kaka yang ngurusi ibunya sakit dan di bawa kerumah sakit akibat dari penyakit pembuluh darah kepala yang pecsh. Dan sang ibu di alihkan ke kaka laki-laki. Dan sibungsu pulang dan ikut merawat di rumah sakit hingga kaka perempuannya itu yang selama ini telah merwat dan melayani ibunya pergi untuk selamanya. Si bungsu sangat sekali tetpukul dan tidak menyagka akan pergi selamanya denga secepat itu sungguh sangat kehilangan karna cuma dia yang bisa merasatnya.
Dua minggu sudah ibu itu di anak laki-laki itu. Namun justru anak laki-laki itu tidak bisa membawa ibunya lama-lama tinggal bersamanya dengan alasan istrinya yang keberatan mengurus ibunya ysng sudah tua renta. Akhirnya sang ibu di bawa kerumahnya tinggal bersama si bungsu.
Sibungsu semakin terpukul dengan ini semua karna ia seorang laki-laki yang belum menikah dan mesti banyak kebutuha untuk masa depan dan tanggung jawab selayaknya inggin berkeluarga.
Di bungsu tak bisa meniggalkan ibunya untuk bekerja apa lagi kerja keluar kota. Akhirnya sibungsu telpon ke kaka perempuan yang jauh disurabaya sana. Dan dia pun datang. Sibungsu meminta supaya si ibunya di bawa ke surabaya. Numun justru ibunya menolak dan menolak walau dibujuk-bujuk-pun. Akhirnya sibungsi pasrah dengan kenyataan itu. Dan kaka perempuan itu di minta untuk serig menegok ibunya.

Ibu yang tua renta itu senantiasa selalu bersama sibungsu anaknya.
Singguh baik si bungsu itu dia harus meratapi hidupnya. Dengan begitu si bungsu tetep sabar. Dia lebih menerima kenyataan ini.

"Ya allh semoga sang ibu itu diberikan selalu kesehan jasmai dan rohaninya. Serta berikan ketabahan kepada yang mengurusnya. bahwa segalanya ini adalah ujian dan semoga mendapatkan hikmahny. Amiin.."

1 comment:

  1. Jihad Seorang Ibu

    Jangan pernah bersedih jika Anda merasakan lelah saat mengandung, melahirkan, dan merawat anak-anak hingga mereka dewasa.

    “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman [31]: 14)

    ReplyDelete